Sukabumi – Giat Acara Bincang – Bincang Ekosistem Kepariwisataan Dalam Ruang Lingkup Pariwisata Desa Yang Berkualitas dan Berkelanjutan di Wilayah Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi pada hari Selasa, Tanggal 15 Oktober 2024, mulai puku 08.30 Wib s.d selesai dihadiri Koramil Cikidang.
“Telah berlangsung Giat Acara Bincang – Bincang Ekosistem Kepariwisataan Dalam Ruang Lingkup Pariwisata Desa yang Berkualitas dan Berkelanjutan di Wilayah Kecamatan Cikidang, yang dihadiri lk. 60 orang, bertempat di Aula Caldera Adventure Resort yang beralamat di Jln. Alternatif Cikidang – Palabuhanratu Kp. Lebakwangi Rt. 005/003, Ds. Cijambe, Kec. Cikidang, Kab. Sukabumi, ” kata Serka Mulyadi Batuud Koramil Cikidang.
Hadir pada acara, antara lain; Staf ahli bidang pembangunan berkelanjutan dan konservasi, Selaku narasumber, Dr. Frans Teguh, MA, CHE, Fokopincam Cikidang dan yang newakili, Kades Cijambe, Suhendi, selaku narasumber ll, Direktur Minat Khusus Kemenparekraf, Itok Parikesit, selaku narasumber lll, Onwer Caldera Resort, selaku narasumber IV, Direktur tata kelola destinasi, Plorida, Pardosi, selaku narasumber V, Bag rumusan dan kesimpulan kegiatan bincang – bincang ekosistem kepariwisataan, Pribadi Wibisono, Kasitrantibum Kec. Cikidang, Bpk. Heru, Babinsa dan Babinmas serta Satpol PP, Para Kades Sekec. Cikidang.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk paradigma ekosistem kepariwisataan mengutamakan perusahaan dari egosentris menuju egosentris, lintas skala, lintas waktu, antar spasial dan lintas disiplin, berdimensi jangka panjang, berpusat pada manusia yang bertanggungjawab, berpijak pada pengelolaan dan tata kelola yang adaftif dan dinamis, serta berorientasi nilai dan manfaat yang berkelanjutan. Seperti itu yang tadi saya simak, ” ungkap Serka mulyadi.
Baca juga:
Istano Basa Pagaruyung
|
Lanjutnya, Ekosistem kepariwisataan sejatinya berkenaan dengan agregasi mikrokosmos dan makokosmos kepariwisataan yang mengandung dekontruksi ekosistem dan selanjutnya melakukan dekontruksi sekaligus restorasi, regenerasi dan pdnguatan sistemthinking.
“Yang intinya bertujuan untuk dapat memberikan kontribusi pemikiran melalui sosialisasi dan komunikasi, ” terangnya.
Masih kata Serka Mulyadi ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik diantaranya: Pentingnya perspektif dan paradigma ekosistem kepariwisataan bagi para pihak dan masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia lokal yang bertugas/terlibat dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan. Besar harapan belum adanya res area dan Blm adanya tempat jajanan / oleh – oleh. Wacana untuk mengembangkan destinasi dengan daya wisata lokal pariwisata dengan perancangan berdasarkan kebutuhan dengan tusi untuk pariwiata berkelanjutan dan berkualitas serta mengembangkan potensi.
Giat dilanjutkan dengan penahanan pohon secara simbolis di bukit Balata Caldera Resor dan Foto bersama.
Ada beberapa catatan penting dari hasil acara tadi, yaitu pentingnya perspektif dan paradigma ekosistem kepariwisataan bagi para pihak dan masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia lokal yang bertugas/terlibat dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Besar harapan belum adanya res area dan Blm adanya tempat jajanan / oleh – oleh
Wacana untuk mengembangkan destinasi dengan daya wisata lokal pariwisata dengan perancangan berdasarkan kebutuhan dengan tusi untuk pariwiata berkelanjutan dan berkualitas serta mengembangkan potensi.
“Selama acara berlangsung dalam keadaan aman, ” pungkasnya.